Dulu Gudang, Sekarang Rumah Tiga Lantai Seluas 182 m²

Dyah Mahasasi Dyah Mahasasi
팔판동 단독주택, 서가 건축사사무소 서가 건축사사무소 Sala multimediale moderna
Loading admin actions …

Perubahan yang tak terelakkan disikapi masyarakat dengan cara berbeda. Mereka yang sudah terbiasa dengan lingkungan sekitar yang tenang, cenderung merasa tidak nyaman hidup di tengah lingkungan padat penduduk. Samcheong-dong, dulunya adalah sebuah desa yang sunyi di lereng Gunung Bugaksan. Pemandangannya yang indah menarik kedatangan wisatawan, sehingga banyak yang mengubah rumah tinggal mereka menjadi restoran. Tempat ini tercatat sebagai destinasi andalan di Korea Selatan. 

Namun demikian, masih ada orang yang yakin bisa menemukan kenyamanan di tengah keramaian. Ketika penduduk asli meninggalkan desa untuk mencari tempat tinggal lain yang lebih tenang, pendatang membeli rumah mereka. Kemudian rumah itu direnovasi sesuai kepribadian dan kepribadian pemilik barunya. Sebentar lagi kita akan kunjungi sebuah rumah dengan total luas area 182,39 m² yang telah didesain ulang oleh Shijiazhuang Architects' Office. Rumah ini terdiri dari tiga lantai dan ditampilkan dengan gaya modern minimalis. Pasti Anda tak percaya kalau dulunya rumah ini adalah sebuah gudang. Apakah Anda penasaran? Mari teruskan membaca. 

1. Rumah di tengah kota

Dari gambar ini kita bisa mengamati di mana letak persisnya rumah ini berada. Yaitu di pinggir jalan sempit dan tanpa halaman. Tinggal di lingkungan padat penduduk memang berisiko bagi privasi penghuni rumah. Terutama bila si penghuni tidak suka aktivitasnya dilihat orang lewat. Bagaimana cara arsitek kami mengatasinya? 

2. Panorama kuil kuno

Sesuai dengan predikatnya sebagai tujuan wisata, Samcheong-dong dihiasi bangunan unik dan bersejarah. Salah satunya adalah kuil kuno yang ada di samping rumah ini. Arsitektur kuil yang anggun terlalu sayang buat dilupakan. Oleh karena itu ahli kami merancang rumah ini agar menghadap ke samping atau menghadap ke kuil. Seolah mencerminkan filosofi hidup pemiliknya yang memandang kehidupan masa lalu dan masa sekarang di saat yang sama.  

3. Area masuk rumah

Sama seperti kita, masyarakat Korea juga punya kebiasaan melepas alas kaki sebelum masuk ke rumah. Adalah hal lazim bila rumah di Negara Ginseng ini memiliki area masuk rumah yang biasanya berupa bilik kecil lengkap dengan bangku untuk duduk sambil melepas dan memakai sepatu, serta lemari untuk menyimpan alas kaki. Menariknya, di sini ahli kami telah merancang agar lemari itu juga berfungsi sebagai dekorasi ruangan. Caranya adalah dengan mengaplikasikan warna hitam sebagai furnishing pintu lemari. 

4. Ruang tamu industrial

Setelah melewati pintu geser kayu, kita akan sampai di ruang tamu yang cukup lapang. Lantai marmer mengkilap warna abu-abu tampak serasi dengan atap beton yang bergaya industrial. Dua jendela kaca dan pintu geser kaca berhadapan langsung dengan pintu samping kuil. Ruangan ini tampaknya akan digunakan sebagai ruang tamu, di mana pemilik rumah bisa menemui para kliennya. 

5. Tangga kayu

Tangga sebagai penghubung dengan lantai dua terbuat dari material kayu, sudah dirancang sesuai kondisi area tangga yang sempit. Untuk mengatasi hal ini seluruh dinding area tangga dicat putih. Sebuah jendela kecil ditambahkan sebagai saluran ventilasi.  

Lihat juga berbagai variasi desain tangga kayu di sini

6. Koridor lantai dua

Lantai dua digunakan sebagai area pribadi penghuni rumah. Di sini ruangan-ruangan ditata dengan pintu yang saling berhadapan dan dipisahkan sebuah koridor sempit. Untuk menyamarkan kesan terkungkung, warna putih bersih kembali diaplikasikan. Kali ini atap pun juga dicat putih, lengkap dengan plafon gantung di koridor untuk menyembunyikan lampu dari pandangan. Sedangkan lantai adalah lantai keramik yang tidak mengilap dan mirip seperti permukaan lantai beton

7. Kamar tidur

Salah satu kamar tidur di lantai dua ini juga berdinding putih dan berlantai keramik mirip beton, mencerminkan gaya industrial yang malu-malu. Inovasi dalam hal menempatkan lampu sebagai sumber cahaya juga diterapkan di sini, yaitu dengan cara menyembunyikannya dalam plfon gantung yang memanjang di sisi samping atas kamar tidur. Sebuah meja panjang diletakkan di depan jendela geser berfungsi sebagai meja kerja sekaligus tempat penyimpanan. 

8. Kamar mandi

Garis simpel, tegas, dan serba lurus membawa atmosfer melegakan dan menenangkan di kamar mandi ini. Nuansa industrial terasa lebih kental berkat diaplikasikannya warna abu-abu tua di dinding dan lantai kamar mandi. Untuk mengusir kesan suram, cahaya alami maupun buatan dimaksimalkan. Di meja toilet, cermin panjang dipasang untuk menyamarkan kesan sempit di kamar mandi yang berbentuk sempit memanjang. 

9. Dinding batu bata

Salah satu sudut di lantai dua ini dirancang sedikit berbeda dengan ruangan lainnya. Dindingnya dilapisi dengan keramik bertekstur dan bepenampakan seperti batu bata. Dinding di sisi kanan yang dirancang agar berongga di belakangnya dimanfaatkan sebaga isumber cahaya terang yang tidak langsung. Kehadiran lampu temaram sebagai penyeimbang menyiratkan ruangan ini mungkin akan difungsikan sebagai ruang keluarga. 

10. Pintu geser kaca

Kekhasan ruangan ini bisa dilihat dari material lantainya yang terbuat dari kayu. Penggunaan material lantai yang berbeda menandakan adanya perbedaan untuk diperlihatkan secara tidak langsung. Melihat dimensinya yang tidak luas, ruangan ini bisa difungsikan sebagai ruang kerja atau kamar tidur untuk tamu. Kehadiran pintu geser kaca cukup membantu menyinari ruangan dengan cahaya alami, efektif sebagai pintu dan jendela tanpa makan banyak tempat. 

11. Dapur

Mengintegrasikan dapur dan ruang makan di satu ruangan adalah cara yang umum digunakan untuk menghemat ruang. Begitu pula di rumah ini. Furnitur dapur berfurnish putih kehijauan turut menciptakan kesan bersih dan lapang. Konsistensi tercermin pada penempatan lampu di belakang lemari gantung, sebuah alternatif pencahayaan yang ringkas dan menambah nilai visual ruangan. 

Baca juga: Dapur Fungsional Bergaya Loft Dengan Beton Ekspos

12. Ruang makan

Tepat di depan dapur ada jendela geser dengan meja makan kecil dari bahan kayu. Desain furnitur yang simpel serasi dengan karakter keseluruhan rumah yang menonjolkan kesederhanaan. Sementara dua lampu gantung di atas meja makan berfungsi sebagai dekorasi yang fungsional. 

13. Balkon

Balkon lantai dua dilengkapi dengan bak tanaman dari bahan kayu yang difurnish sama dengan lantai dan bangku kayu. Area ini juga berfungsi sebagai pengganti taman, di mana penghuni rumah bisa bersantai di luar ruangan ditemani hijaunya dedaunan. 

14. Teras atap

Dari sudut ini kita bisa melihat bahwa balkon ternyata dibangun mengelilingi seluruh bangunan lantai dua. Semua dinding luar lantai dua dilapisi sedemikian rupa sehingga mirip dinding batu bata, sehingga meningkatkan estetika fasad rumah. Tujuannya, tentu saja agar serasi dengan tangga logam yang menuju ke teras atap di lantai tiga dengan panorama Gunung Bugaksan di kejauhan. 

Hai bisogno di aiuto con il progetto della tua casa?
Contattaci!

Articoli più recenti