11 Ide untuk Rumah Sustainable yang Ramah Lingkungan

Ovan Zaihnudin – Homify Ovan Zaihnudin – Homify
CBR House, BAMA BAMA Case in stile tropicale
Loading admin actions …

Istilah sustainable house atau secara harfiah berarti rumah berkelanjutan memang belum cukup populer di Indonesia. Rumah sustainable mengarah pada hunian dengan penggunaan sumber daya dan energi minimal yang ramah lingkungan.

Secara umum, prinsip utama dari rumah sustainable adalah tentang mengurangi sampah dan limbah, penggunaan material daur ulang, perawatan minimal, dan penghijauan. Dalam jangka panjang, semua metode tersebut dapat memberikan kualitas hidup lebih baik kepada penghuni rumah dan lingkungan sekitarnya.

Tapi apa dan bagaimana metode yang tepat untuk mewujudkan rumah sustainable? Berikut ini, kami akan mencoba menyuguhkan ide-ide sederhana yang layak untuk dicoba. Jadi, Anda perlu menyimaknya sampai habis.

1. Maksimalkan Cahaya Alami

Cahaya alami dari sinar matahari akan mengurangi penggunaan lampu listrik yang memakan banyak energi. Untuk itu Anda perlu menambah jumlah ventilasi dan jendela kaca, atau memperlebar ukurannya. Pada aplikasi yang lain, mungkin Anda akan butuh memasang skylight di ruangan-ruangan minim sinar.

Ahli pencahayaan menyarankan penggunaan double-glazed window atau jendela kaca lapis dua. Tujuannya agar cahaya tetap bisa masuk saat cuaca panas atau dingin. Tapi di sisi lain, aplikasi ini akan memakan biaya lebih. Maka sebagai alternatifnya, gunakan tirai dua lapis untuk menggantikan peran kaca jendela.

2. Berikan Sentuhan Hijau

Hutan paru-paru Bumi makin terkikis luasnya. Panas global meningkat, sehingga mau tak mau manusia harus mencoba sesuatu yang paling sederhana sekalipun untuk mendinginkannya. 

Halaman kosong tentu bisa dimanfaatkan untuk taman. Dinding usang terbengkalai pun demikian, Anda dapat membangun taman vertikal. Bahkan saat ini banyak orang memanfaatkan rooftop sebagai area pertanian hidroponik.

3. Selektif Memilih Jenis Tanaman

Lahan taman yang cukup luas bisa ditanami bibit pohon buah-buahan yang tingginya sedang. Ketika berusia dewasa, daun-daun rindangnya akan memberikan kesejukan.

Sementara untuk area dalam ruangan, pilih tanaman hias pembersih udara dan penghasil oksigen, seperti lili paris, sirih gading, bunga krisan, sri rejeki, serta lidah mertua. Anda pun bisa menanam tumbuhan yang tidak membutuhkan banyak air, seperti aneka jenis kaktus, pakis, dan palem indoor.

Sedangkan untuk taman vertikal dan rooftop, alternatifnya makin banyak lagi. Bahkan Anda dapat memilih aneka jenis sayuran, umbi-umbian, atau tanaman bunga yang juga akan mempercantik hunian. 

4. Biopori dan Tadah Hujan

Biopori adalah lubang resapan air, sebagai salah satu cara untuk mengurangi efek banjir. Umumnya ditempatkan di halaman bertanah datar. Lubang biopori tidak terlalu dalam, sekitar 1 meter dengan diameter 10-30cm. Jumlahnya juga disesuaikan dengan luas lahan.

Kemudian wadah penampung air hujan untuk mengurangi penggunaan air keran. Ini bisa dipakai untuk menyiram tanaman, mengisi kolam ikan, atau cadangan air bersih. Tapi jangan lupa menutup rapat-rapat tangki penampungan demi menghindari risiko perkembangbiakan nyamuk berbahaya.

5. Hindari Perangkat Boros Air

Ingat, jumlah air layak konsumsi juga akan makin menipis seiring waktu. Maka dari itu, hentikan kebiasaan membuang-buang air. Anda membutuhkan perabotan yang bisa memastikan penghematan, seperti keran dengan pengunci, kloset siram yang efisien, regulator pancuran keran, dan lain-lain. Bahkan Anda mungkin perlu membangun kamar mandi kering untuk aktivitas yang minim penggunaan air.

6. Penghematan Listrik

Hemat listrik berarti dimulai sejak proses instalasi. Energi harus dipastikan mengalir secara efektif. Salah satu cara paling mudah adalah menggunakan outlet stopkontak multi, yang terbukti menghemat listrik sampai 15%.

Selain itu, sebaiknya jangan terlalu terpukau dengan fitur atau fungsi dari perkakas elektronik. Pertimbangkan pula detail spesifikasinya, terutama soal penggunaan dayanya. Jika Anda memilih secara cerdas, itu akan sekaligus mengurangi beban tagihan listrik bulanan.

7. Furnitur Organik dan Daur Ulang

Bahan-bahan organik biasanya memang mahal, tetapi lebih efisien dan ramah lingkungan, juga nyaman. Produk tekstil dari serat sintetis melibatkan proses produksi yang tidak ramah lingkungan, tidak seperti serat alami. Perawatan sprei, tirai, atau selimut berbahan alami pun lebih mudah, juga lebih tahan lama.

Dan jika barang-barang bekas dan perabot daur ulang masih layak dipakai, mengapa Anda harus selalu memilih yang baru? Anda dapat memilih perabot bekas atau daur ulang yang desainnya sesuai dengan konsep hunian. Lagipula, yang terpenting adalah fungsinya, bukan?

9. Kelola Sampah secara Efisien

Sediakan tempat khusus untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos dengan pengolahan yang sederhana. Kompos akan sangat berarti buat tanaman dan kesuburan tanah Anda. Metode itu juga akan mengurangi beban pasukan kuning, sekaligus memperlambat penggunungan sampah di TPA.

10. Pakai Sumber Energi Alternatif

Sejauh ini ada dua sumber energi alternatif yang aplikatif untuk rumah tangga, yaitu turbin angin dan panel solar. Biaya instalasinya relatif terjangkau, listrik yang dihasilkan pun lebih bersih, dan yang tak kalah pentingnya, dapat mengurangi beban tagihan bulanan.

Bila perlu, usulkan kepada seluruh penghuni komplek untuk membangun pembangkit listrik alternatif yang paling memungkinkan di lokasi hunian Anda. Setidaknya untuk mengurangi penggunaan listrik dari saluran PLN.

11. Desain Pasif Rumah Sustainable

Tahukah Anda tentang desain pasif? Desain pasif adalah cara membangun rumah sustainable yang hemat energi memanfaatkan matahari, tanpa mengonversikannya menjadi listrik. Rancangannya dibuat sedetail mungkin untuk beradaptasi dengan berbagai musim, sesuai lokasi rumah.

Desain rumah pasif umumnya berbentuk persegi dengan konsep minimalis. Strukturnya kokoh, dibuat dengan standar konstruksi bangunan untuk jangka panjang. Tersedia jalur masukan cahaya dan sirkulasi udara, serta area-area outdoor guna memperindah fasadnya. Proses pembangunannya juga memanfaatkan material daur ulang yang tahan lama. Untuk membangun rumah sustainable semacam ini, Anda harus berkonsultasi dengan arsitek profesional.

Hai bisogno di aiuto con il progetto della tua casa?
Contattaci!

Articoli più recenti